Senin, 20 April 2009

dua wajah penindasan

Dua wajah penindasan

Dan sesengguhnya kami jadikan untuk isi neraka kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar(ayat-ayat allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mekeka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A’raf: 179)
Dan setan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jaln allah sehingga mereka tidak mendapat petunjuk. (QS. An-Naml: 24)
A.penindasan real

Ini adalah penindasan XY penindasan dua variable mental dan fisik, para mujahid, cildern, para munafik, para pembangkang allah dan rasulnya. Dari awal turunnya system ini (perang) ribuan juta nyawa telah melayang, menemukan jalan-jalan kebebasannya atau sebaliknya jalan-jalan kegelapannya. Seorang imam berkata: mereka telah dibunuh dan bantai, merekapun tak bisa lari dari takdir ajalnya. Tapi kematiannya adalah kematian yang mulia, syahid dijalan allah.

B. Turunan dari penindasan real, penindasan abstrak

“Ummat-ummat terdahulu akan berkoalisi hendak menguasai kalian, seperti berkumpulnya jago-jago makan ketika menyantap makanan”. Sahabat bertanya: “apakah karena jumlah kami yang sedikit pada saat itu.” Nabi s.a.w menjawab: “bahkan jumlah kalian saat itu, justru sangat banyak. Akan tetapi tak ubahnya seperti buih banjir. Allah mencabut rasa takut pada musuh kalian, sebaliknya Allah menanamkan di hati kalian penyakit wahn”. Sahabat kembali bertanya: “apa itu penyeakit wahn.” Nabi s.a.w bersabda: “cinta dunia dan takut mati.” (Shahih. HR.Abu Dawud)
Ini adalah penindasan yang muncul akibat kekalahan kebenaran yang telah disabotase. Saat ketaatan diperdangangkan ditukar dengan harga diri dan kepicikan berfikir, menipu dan menjajah diri. Inilah perang pemikiran itu, system yang sangat efektif dalam melumpuhkan mental-mental perjuangan. Siapa dalang dibalik ini yang dengan sangat rela menumbalkan kecerdasan untuk kedengkian dan keserakahan, siapa lawan dan siapa kawan, siapa pula yang jadi korban. Penindasan ini begitu indah dikenang hingga seringkali terlupakan bahkan tak sadarkan diri ternyata korbannya adalah kita yang merasa memiliki nasip lebih baik karna tanah dan negrinya dibiarkan hijau dan damai. Tapi sebenarnya tak jauh berbeda dengan negri yang tanahnya tertutupi mayat-mayat. Perbedaannya adalah kebijakan dan system yang diterapkan . Memilih matrealistis dan hedois tidak kalah dengan para munafik & pembangkang allah dan rasulnya yang tempat kembalinya adalah seburuk-buruknya tempat kembali. Inti dari menyadari penindasan abstrak ini adalah membantu korban kapitalis yakni kemiskinan. Bergotong royong 1000 kali lebih baik dari pada berjuang seorang diri. Dan berusaha keluar dari penindasan dengan segala rintangan yang ada didalamnya adalah keindahan dan kemewahan dalam merasakan sari pati hidup. Ikut serta dalam memerangi kebatilan dan kehinaan, berjuang dengan segenap kemampuan dan kita akan bahu membahu dengan segala propesi, berjihad dalam bentuk dam rupa segala jihad. Mijadid tugas kita menumpuk, bangkitlah harapan itu slalu ada untuk insane yang jalan hidupnya memilih menjadi pejuang for allah.
Ya allah, sesungguhnya engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepadamu, bertemu untuk taat kepadamu, bersatu dalam rangka menyeru (dakwah dijalan)-mu, dan berjanji setia untuk membela syariatmu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukilah jalannya, dan penuhilah dengan cahayamu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepadamu, hidupkanlah dengan marifahmu, dan matikanlah dalam keadaan syahid dijalan mu. Sesungguhnya engkau pelindung dan sebaik-baiknya penolong. Amin . dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan pada nabi Muhammad saw, kepada keluarganya, dan kepada semua sahabatnya.

Tidak ada komentar: